BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kami mengambil pembahasan ini karena di Indonesia, khususnya dibidang olahraga sepakbola banyak terjadi konflik. Salah satunya adalah konflik antar pemain sepak bola, dan kami membahas ini agar kita tahu bagaimana caranya agar kita bisa mengevaluasi bagaimana konflik tersebut bisa terjadi dan bagaimana solusinya. Meskipun ini tentang konflik sepakbola tapi prinsipnya sama dengan konflik yang lain yang termasuk kedalam konflik horizontal (problematika kesetaraan), yaitu antara pemain Persib melawan pemain Persija. Peristiwa ini terjadi pada pertandingan Liga 1 antara Persib FC melawan Persija FC pada hari sabtu, 22 Juli 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

1.2 Rumusan Masalah
a.       Perbedaan Tim yang menyebabkan konflik.
b.      Perbedaan tujuan yang dapat menyebabkan konflik.

1.3  Tujuan Pembahasan
a.       Untuk mengetahui solusi menyelesaikan perbedaan tim dengan saling mengargai.
b.      Untuk mengetahui solusi menyelesaikan perbedaan tujuan dengan bermain adil.









BAB II
PEMBAHASAN

Peristiwa konflik antar pemain Persib dan pemain Persija tersebut bermula dari percekcokkan antara Vladimir Vujovic dari Persib dan Ismed Sofyan dari Persija yang terjadi di babak pertama karena tidak puas akan keputusan wasit terkait pelanggaran yang dilakukan Vladimir, namun begitu hal ini berhasil di redakan oleh pemain lain.
Dibabak kedua, karena saking panasnya tensi pertandingan antar tim, terjadi percekcokkan kembali antara Vladimir dan Ismed yang menimbulkan tandukkan dan tamparan dari Vladimir terhadap Ismed. Hal ini memicu reaksi antar pemain dan masing-masing tim berlari dan bergerombol ke arah mereka untuk merelai percekcokkan tersebut dan akhirnya reda kembali. Pertandingan pun kembali berlanjut, Persija selaku tim tamu berhasil menahan imbang tim Persib selaku tuan rumah dengan skor 1-1.
Namun, meskipun pertandingan telah usai, percekcokkan antara Vladimir dengan Ismed masih belum reda dan berlanjut kembali, bahkan sampai merembet ke rekan pemain masing-masing tim dan terjadilah perkelahian antar pemain. Hal ini juga berdampak pada supporternya menjadi marah dan melempari tim Persija dengan botol. Untuk menghentikannya, para aparat keamananpun turun untuk menenangkan suporter dan para pemain. Para pemain Persija beserta timnya langsung masuk ke kendaraan taktis (rantis) barracuda tanpa hadir dalam konferensi pers. Ini dilakukan untuk menghindari risiko konflik lebih besar lagi.
            Yang menjadi penyebab konflik ini diantaranya:
a.       Karena Persib dan Persija adalah dua tim yang berbeda dan merupakan musuh bebuyutan sejak dulu, sehingga terjadi ketegangan dari masing-masing tim.
b.      Karena permusuhan ini menjadikan para pemain saling benci dan tidak suka terhadap pemain lawan.
c.       Karena tensi pertandingan yang tinggi yang membuat para pemain tidak bisa berfikir dingin dan jernih.
d.      Keputusan wasit yang kurang tegas dan kurang teliti menyebabkan para pemain yang banyak protes yang memicu konflik antar pemain.
e.       Perbedaan tujuan untuk memenangkan pertandingan bagi masing-masing tim.
Berdasarkan penyebab konflik dan pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa ini merupakan problematika kesetaraan karena konflik terjadi antara tim Persib dan tim Persija yang kedudukannya sama yaitu sebagai sebuah tim sepak bola yang ada di Indonesia. Dengan perbedaan tim, perbedaan tujuan memenangkan pertandingan untuk masing-masing pemenang dan berbagai hal lainnya dapat memicu konflik. Maka dari itu diperlukan solusi.
           





BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN
            Untuk mengatasi maasalah tersebut maka perlu dilakukan penanganan dan solusi yang dapat dilakukan oleh beberapa pihak :
a.       Di beberapa tempat di stadion di tempatkan sejumlah aparat keamanan.
b.      Wasit harus tegas dan harus tepat dalam mengambil keputusan, kalua perlu menyewa wasit dari luar negeri yang reputasinya sangat baik yang berlisensi tinggi.
c.       Melatih para wasit muda agar menjadi wasit yang berkualitas muda dan tidak berat sebelah serta berlisensi tinggi.
d.      Bermain secara fair play.
e.       Para pemain harus bermain dengan kepala dingin meskipun tensi pertandingan tinggi dan suasana lapangan yang panas.
f.        Suporter harus bisa menjaga emosinya dan terus mendukung timnya baik menang maupun kalah.
g.      Menghargai tujuan lawan dengan bermain adil.