LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI
KONFIGURASI DNS DAN DHCP
WINDOWS SERVER 2008

A. Konfigurasi DHCP.
1. Pertama, konfigurasikan IP pada windows server terlebih dahulu.
2. jika sudah mengkonfigurasikan ip nya, selanjutnya buka server manager > Roles kemudian klik Add Roles.
3. Click DHCP server lalu next.
4. Next.
5. Isi seperti dibawah.
6. Pilih WINS is not required kemudian next.
7. Isi sesuaikan dengan konfigurasi IP tadi.
8. Hasilnya seperti dibawah, kemudian Next.
9. Pilih DHCPv6 Stateless Mode > disable DHCPv6 stateless mode for this server kemudian next.
10. Pilih Use current.
11. Klick install.
12. TUnggu hingga proses selesai.
13. Hasilnya sudah selesai kemudian close.
14. Buka server manager, kemudian jika DHCP servernya ada, berarti sudah terinstall.
15. Pindah ke client untuk mengkonfigurasikan DHCP di windows 7. Rubah jadi otomatis/automatically.
16. Pergi ke menu Change Adapter setting, buka General, lalu Details. DHCP sudah aktif.
17. Dan ini tampilan Sharing center jika client terhubung ke server.
18. Untuk membuktikannya, buka command prompt dan masukkan “ ipconfig /renew “.



B. Konfigurasi DNS.
1. Buka run, ketik dcpromo.
2. Centang Use advanced mode installation.
3. Next.
4. Pilih create a new domain in a new forest.
5. masukkan nama domain yang akan dijadikan DNS, lalu next.
6. Masukkan nama domain NetBios.
7. Pilih windows 2000.
8. Pilih windows 2000 native.
9. Centang DNS server.
10. Yes.
11. Next.
12. Masukkan Password.
13. Next.
14. Centang reebot on Completion.
15. Start > Administrative tool > DNS.
16. Klik kanan pada win server kemudian pilih configure a DNS server.
17. Next.
18. Pilih create a forward lookup zone, kemudian next.
19. Pilih this server maintance the zone, next.
20. Masukkan nama zone, next.
21. Pilih do not allow dynamic updates, next.
22. konfigurasikan IP.
23. Ketikkan IP sesuai dengan konfigurasi tadi, next.
24. Finish.
25. Klik kanan pada nama domain yang dibuat tadi, lalu pilih new host (A or AAAA)…
26. Buat host “www” , lalu masukkan Ip yang sudah dikonfigurasi.
27. Klik kanan pada “Revers Lookup Zone” pilih “New Zone”.
28. Next.
29. Pilih primary zone, next.
30. pilih To All domain controller in the domain.
31. Pilih IPV4 Reverse , next.
32. Masukkan Ip addres yang tadi, next.
33.  pilih allow Only secure dynamic update, next.
34. Finish.
35. Klik kanan pada Reverse Zone, pilih new pointer(PTR).
36. Pilih Ip addres dari DNS server dan hostnamenya, OK.
37. Setting IP pada client.
38. Ping untuk menguji.
 


 jika ingin ada gambarnya, file-nya bisa di download dibawah sini :
-------------------------------
GoogleDrive | Uptobox |
-------------------------------