Setelah semua taapan ujian selesai, tiba saatnya untuk pengumuman siapa saja yanglolos seleksi dan diterima sebagai calon siswa Gremorta. Semua peserta berkumpul dan menunggu pengumuman di dalam arena, dimana tempat tahapan ujianyang terakhir dilaksanakan. Semuanya dipenuhi dengan rasa tegang dan takut, tetapi berbeda dengan peserta yang berasal dari bangsawan atau keluarga kerajaan,  mereka menunggu pengumuman dengan rasa percaya diri karena dengan kekuatan yang ia miliki mereka dapat diterima dengan mudah.

Panitia : “kami ucapkan terimakasih kepada semua peserta karena sudah berjuang dan bersaing di ujian masuk tahun ini, kalian sudah mengeluarkan potensi yang kalian miliki dengan cukup baik. TAPI, sekolah Gremorta bukanlah sekolah biasa yang mau menerima calon siswa yang biasa-biasa saja, kami hanya menerima calon siswa yang memiliki potensi bagus di masa depan yang mampu melindungi benua ini dari kejahatan dan para monster di luar sana. Baiklah tanpa panjang lebar lagi, kami akan sebutkan siapa saja yang diterima sebagai calon siswa Gremorta. Baiklah yang pertama adalah Lesti Liliana dengan nilai tertinggi, yang kedua………..”.
Lesti : ” Heuh…tentu saja aku diterima”(berkata dalam hati sambil menyingkapkan tangan dengan sombongnya), “dengar itu orang kampung kau itu tidak pantas berada disini”(ucapnya dalam hati sambil melirik Zelda).

Sekolah Gremorta adalah sekolah yang menerima calon siswa baru sebanyak 120 orang setiap tahunnya.

Panitia : “……..selanjutnya yang lolos ke 167 adalah Ani Sesta, selanjutnya……”.
Zelda : “aduh….namaku belum dipanggil padahal sudah banyak orang yang diterima”(ucapnya dalam hati sambil gelisah).
Panitia “……..selanjutnya yang lolos ke 119 adalah Fendi Ananta, selanjutnya……”.
Zelda : “oh……ternyata dia berhasil, kalau begitu aku juga pasti…bisa”(ucapnya dalam hati).
Panitia : ” ……..selanjutnya yang lolos ke 120 adalah …..……”.
Zelda : “semoga aku, semoga aku….”(deg-deg…..deg-deg….deg-deg…..deg-deg…).
Panitia : “…….Sistina Lena”.

Zelda pun kaget karena dia pikir dia tidak diterima, dia merasa sangat sedih. Tapi panitia belum selesai….
Panitia : “peserta serakhir yang lolos adalah…….Zelda. selamat kepada para peserta ujian yang lolos dan diterima”.
Zelda : “yes……aku berhasil”.
Semua peserta terkejut mendengar bahwa ada 121 yang lolos, padahal biasanya yang diterima hanya 120 orang.
Lesti menyela :”tunggu dulu, hey panitia kenapa yang diterima menjadi 121 orang bukannya 120 orang?”(berbicara dengan tegas).
Panitia : “ yah ini karena tahun ini ada perubahan kapasitas jadi ada 1 ruang untuk 1 orang peserta lagi”.
Lesti :  “tapi kenapa harus orang kampung itu, kenapa tidak yang lain. Dia tak pantas lolos bahkan tak pantas untuk berada disini”.
Panitia : “yah sekolah kami tidak menilai orang dari penampilannya, kami hanya menilai dari kekuatan dan potensi yang dimilikinya. Selain itu saat pertarungan dia cukup baik dan cukup untuk diterima disini”.
Zelda : “Oi anak manja, siapa saja bisa melakukan apa yang ia mau dan hanya ia sendiri yang bisa mengubah masa depannya. Atau….kau takut yah bersaing dengan oraang kampung sepertiku”(sambil menunjuk dan menyeringai pada Lesti).
Lesti : “apa?!! Tentu saja tidak…bodoh…seorang bangsawan sepertiku  tidak mungkin takut kepada orang kampung spertimu. Baiklah kuakui kau cukup untuk diterima disini, tapi kemampuanmu masih sangat…sangat…..jauh dibawahku, camkan itu”.
Zelda : “Hoho…tak masalah, kita lihat saja nanti”.
Panitia : “sudah cukup kalian berdua, kalian bisa menentukan siapa yang paling tangguh diantarakalian berdua di acara Battle Top Gremorta nanti”.
Lesti : “baiklah akan kunantikan kau disana, tapi tentu saja kau akan kalah”(ucap dalam hati sambil melirik Zelda).
Zelda :”yoss…,baiklah lihat saja nanti”(ucap dalam hati sambil melirik Lesti).

Setelah pengumuman penerimaan, banyak peserta yang gagal dan kembali lagi ke tempat asalnya.

Continued………………………………….