Setelah instruksi dari panitia di
gedung, Zelda pun masuk ke ruangannya untuk mengikuti tes pertama.
Zelda :”fiuh untung saja aku
tidak seruangan dengan wanita sombong tadi, sangat mengganggu” (ucap Zelda
dalam hati).
Saat dimulaiujian pertama, Zelda mengisi
ujian petama dengan tenang karena seminggu sebelumnya ia diberi pengetahuan
yang sangat banyak oleh Aldous.
Satu jam kemudian,……..
Panitia : “stop,,,,semuanya
berhenti mengerjakan, waktunya sudah habis”.
Ujian pertama berhasil Zelda
lewati dengan lancar. Selanjutnya ia masuk ke tahap selanjutnya yaitu tes
sihir. Seminggu sebelumnya ia diberitahu kalau ia memiliki sihir dan berasal
dari tanda kutukan yang ada didahinya. Namun sampai saat ini belum bisa
mengeluarkan sihir atas kehendaknya karena tidak sempat diajari oleh Aldous.
Panitia : “peserta nomor 134 maju
dan tunjukkan sihirmu”.
134 : “hiatz……”(keluar api).
Panitia : “peserta nomor 135 maju
dan tunjukkan sihirmu”.
135 : “hiatz……”(keluar air).
Panitia : “peserta nomor 136 maju
dan tunjukkan sihirmu”.
Zelda : “hiatz……”(tidak keluar
apa-apa).
Ia tidakmenyerah dan terus
mencoba : “hiatzzz …hiatz….hiatzzz”(sambil mendorong tangannya).
Namun tetap tidak terjadi reaksi.
Peserta lain : “hahaha…mau sampai
kapan dia melakukan hal memalukan seperti itu dasar orang kampong wkwkwkwk”.
Lesti : “heuh…tentu saja dia
tidak memiliki sihir, orang kampong seperti dia mana mungkin punya
sihir”(berkata dalam hati).
Panitia : “sudah cukup peserta no
136, kau dinyatakan tidak memiliki sihir”.
Zelda pun berhenti dan kembali
mengantri untuk mengikuti tes selanjutnya.
Panitia :”peserta nomor 137 maju
dan tunjukkan sihirmu”.
Ani : “Sepertinya aku merasakan
mana sihir dari orang itu, tapi kenapa dia tidak mengeluarkannya”(berbicara
dalam hati sambil kebingungan).
Panitia : “peserta nomor 137 !!!
cepatmaju ke depan apakah dia memundurkan diri?”.
Ani : “ oh iya saya ada disini,
maaf barusan saya melamun”(sambil mengangkat tangan).
Tes kedua pun selesai……..
Panitia : “Para peserta silahkan
memilih pasangan bertarungnya sendiri”.
Zelda :”aduh bagaimana ini,
karena akuberasal dari desa terpencil tidak ada orang mau berpasangan
denganku”(ucapnya dalam hati).
Fendi : “Yo…!, maukah kau jadi
pasangan bertarungku? Aku tidak tahu
lagi harus berpasangan dengan siapa karena tidak ada yang mau menerimaku,
mungkin karena aku berasal dari desa terpencil”.
Zelda : ”wahhhh tentu saja.
Terimakasih akhirnya ada yang mau bepasangan denganku, ngomong-ngomong aku juga
berasal dari desa”.
Fendi : “yah aku sudah tahu,
sudah keliatan dari pakaianmu”.
Zelda : “hahaha benar juga, btw
siapa namamu? Namaku Zelda “.
Fendi : “oh namaku Fendi Ananta,
salam kenal dan mari bertarung dengan serius”.
Zelda : “salam kenal juga, dan
tentu saja kita akan bertarung dengan serius”.
Setelah sekian banyak pasangan
yang bertarung, giliran Lesti bertarung.
Peserta: “ wahhh lihat bukankah
itu Lesti Lliliana anak seorang bangsawan yang terkenal itu, dia pasti akan
mengeluarkan kekuatan yang luar biasa”.
Peserta lain : “tentu saja dia
kan memiliki sihir api legendaris yaitu api Phoenix”.
Semua peserta terkagum-kagum
melihat pertarungan Lesti, dan Lesti pun menang dengan mudahnya.
Zelda : “tak kusangka dia
memiliki sihir hebat dan gaya bertarung yang luar biasa”(ucapnya dalam hati).
Panitia : “pasangan selanjutnya
segera maju kedepan untuk bertarung”.
Kini tiba saatnya bagi Zelda
untuk memperlihatkan kemampuannya yang sudah ia latih selama 12 tahun di hutan
dan pengetahuan cara bertarung yang ia pelajari dari Aldous.
Panitia :”mulai !”.
Zelda langsung menyiapkan
kuda-kuda, dan merekapun bertarung. Fendi yang memiliki sihir angin dengan
cepatnya bergerak dan langsung menyerang Zelda secara bertubi-tubi. Zelda terus
bertahan sambil menganalisa kelemahan dari fendi. Dengan pengetahuan yang ia
dapat dari Aldous, ia mampu menemukan kelemahan dari Fendi yaitu ia selalu
berhenti setiap melakukan 7 serangan bertubi-tubi. Waktu itu dimanfaatkan oleh
Zelda untuk menyerang balik. Karena dia sudah berlatih bertahun-tahun, ia juga
tak kalah cepat dan langsung menyerang Fendi dengan segenap tenaga dengan
kecepatan yang sangat cepat dan dengan kekuatan tinju yang tak terduga. Setelah
Fendi merasakan tinju Zelda di perutnya, iapun pingsan tak sadarkan diri dan
Zelda pun menang.
Para peserta lain terkejut karena
melihat kecepatan Zelda yang melebihi kecepatan pengguna sihir angin seperti
Fendi.
Peserta lain :”keceatannya memang
bisa diakui tapi tinjunya itu terlihat biasa saja karena lawannya itu orang
kampong yang memiliki daya tahan yang sangat lemah”.
Para peserta lain menganggapnya
seperti itu, namun sebenarnya Fendi juga sudah bertahun-tahun melatih fisiknya
agar kuat. Tapi meskipun begitu Fendi tidak bisa menahan tinju Zelda yang
begitu kuat yang sudah ia latih bertahun-tahun juga.
Setelah semua pasangan bertarung,
tes pun berakhir dan tiba saatnya pengumuman siapa saja yang lolos.
Continued…………………………………
0 Comments