Menurut KBBI,
jam alat untuk mengukur waktu (seperti arloji, lonceng dinding).
1. Jam Matahari
•Kata jam telah digunakan pada
abad
ke-14 sekitar 700 tahun yang
lalu,
yang berasal dari bahasa latin yaitu ‘clocca’.Menurut catatan sejarah,
sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam
ini telah dikenal sejak tahun 3500
SM. Pembuatan jam matahari di
dunia Islam dilakukan oleh
Ibnu al-Shatir, seorang ahli Astronomi
Muslim (1304 – 1375 M). Jam ini menunjukan waktu berdasarkan letak matahari, dengan cara memanfaatkan bayangan yang menimpa permukaan datar. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari dengan 12 jam, pada musim dingin waktu pendek, sedangkan pada
musim panas waktu lebih panjang.
2. Jam Pasir
•Jam Pasir atau Hourglass terdiri dari dua kaca gembung yg diisi pasir halus [satu diatas satu dibawah] dan dihubungkan oeh pipa sempit.
•Rata2 menunjukan waktu selama satu jam.
•Faktor yg berpegaruh dalam penunjukan waktu adalah,
volume tabung, jenis kualitas pasir dan lebar leher.
•Menurut beberapa ahli jam pasir diciptakan d
Alexandria sekitar pertengahan abad ketiga.
•Dimana pada
masa itu,
orang2 membawa jam pasir
kemana2 seperti yg kita lakukan dengan jam skarang ini.
•Ada jg yang berpendapat di abad 11, ditambahkan juga kompas untuk menunjukkan arah.
•Pendapat
lain, jam pasir pertama diperkirakan muncul pada tahun 1338 berdasarkan lukisan Allegory of Good Government dari Ambrogio
Lorenzetti.
•Catatan yg berhasil ditemukan mengena awal keberadaan jam pasir adalah
daftar penerimaan penjualan
Thomas de Stetesham di tahun 1335
3. Jam Lonceng-Jam Dinding
•Masyarakat Eropa baru mengenal jam
yang dikendalikan pemberat pada tahun 1300. Lonceng yang berdentang setiap jam, pertama kali ditampilkan oleh lonceng kota Milan tahun 1335 dan lonceng di Katedral Salisbury, London pada tahun
1386. Sedangkan jam
yang dikendalikan pegas baru dikuasai peradaban Barat tahun 1430. Masyarakat Inggris mulai membuat arloji pada
tahun
1580. Dan sekitar tahun 1525
Peter Henlein, tukang kunci dari
Nurnberg, Jerman memperkenalkan jam rumahan dengan diameter 10 – 12,5 cm dan ketebalan 7,5
cm.
4. Jam Saku
•Pada akhir abad ke-16, pembuat jam mulai menggunakan kuningan bukan besi, dan jam tangan menjadi lebih kecil dan cukup ringan untuk masuk ke dalam saku jaket atau rompi. Menurut Stevens, jam saku adalah gaya
paling populer dari jam tangan selama lebih dari dua abad. Sampai abad
ke-19, arloji saku adalah buatan tangan dan cukup
mahal, sehingga mereka dianggap barang mewah dan sebagian besar dipakai oleh
kalangan atas dan pedagang.
5. Jam Tangan
•Semenjak Perang Dunia I, dengan perlunya jam tangan di medan perang untuk mengkoordinasikan taktik dan strategi, serta banyak pria yang terjun menjadi tentara, popularitas jam tangan di kalangan pria pun semakin naik. Mulai tahun 1923, John Harwood menciptakan jam tangan dengan
automatic winding pertama, yang memudahkan pemakai sehingga tidak perlu melakukan winding pada jam secara
manual terus-menerus.
•Para produsen jam tersebut berinisiatif membiayai sebuah penelitian di sebuah laboratorium bernama Center
Electronique Horloger(CEH)—sekarang Centre
Suisse d'Electronique et Microtechnique (CESM). Penelitian ini berfokus untuk menciptakan jam tangan dengan
quartz sebagai pengatur akurasi jam.
Sebelumnya kristal
quartz sudah dipakai pada
jam berukuran besar namun belum pada
jam tangan.
Pada 1967, CEH akhirnya menciptakan prototipe jam tangan quartz yang pertama, namun kemudian
Seiko-lah yang
memunculkan
Quartz-Astron sebagai jam tangan quartz pertama yang dijual secara komersial.
6. Jam Digital
•sebelum tahun 70
an orang masih menggunakan jam tangan
analog sebagai penunjuk waktu mereka.
•Kemudian di tahun
1972, sebuah perusahaan jam tangan asal
Amerika bernama
Hamilton Watch Company melakukan sebuah inovasi dengan menanamkan teknologi digital ke dalam jam tangan.
•Mereka kemudian memperkenalkan jam tangan digital pertama di dunia diberi nama Pulsar yang terbuat dari emas 18
karat dan dijual dengan harga
$2.100.
0 Comments